SELAMAT DATANG DI BLOG PERDANA SAYA
SELAMAT DATANG DI BLOG PERDANA SAYA"
SELAMAT DATANG DI BLOG PERDANA SAYA

Selasa, 07 Januari 2014

*Korelasi sifat gelombang pada air dengan sifat elektron sebagai Gelombang*

SELAMAT DATANG DI BLOG PERDANA SAYA,, MOHON MAAF JIKA TULISAN TULISAN YANG GAJE, KARNA MASIH NEWBIE :)

Perangkat Pembelajaran Kimia Kelas X KD 3.3 Kurikulum 2013

1. RPP 2. Analisis KI KD Mekanika

video clip muhasabah cinta by edcoustic

Kaderisasi,,? Pilihan atau kewajiban?


Kaderisasi adalah suatu pilihan, bukan merupakan sebuah kewajiban. Tetapi kaderisasi ini akan sangat membantu dalam mencapi tujuan awal masuk ke universitas yang dituju oleh seorang. Disini nanti akan diajarkan bagaimana mengubah pola pikir siswa menjadi pola pikir mahasiswa. Kaderisasi bukanlah OSPEK, yang terlihat sebagai ajang pembalasan dari senior ke juniornya. Tetapi disini adalah seorang yang mendidik dan yang dididik. Antara kakak dengan seorang adik. Buka ketakutan yang diinginkan oleh seorang pengkader kepada mahasiswa barunya, tetapi rasa keteladanan untuk menjadi pribadi yang lebih baiklah yang diinginkan. Di dalam kaderisasi ini juga, nantinya kan ditanamkan komponen penting, sperti kedisiplinan, manajemen waktu, pembawaan diri, kerja sama kelompok, dan kekuatan mental. Inilah yang nantinya akan sangat berguna dalam menjalani dunia kerja ataupun kehidupan masyarakat. Tidak berhenti disitu, didalam kaderisasi, past akan ada hal-hal yang mendukung sisi akademis mahasiswa yang akan sangat menunjang dalam peningkatan kualitas mahasiswa dalam hal penelitian. Sungguh sangat rugi ketika seorang mahasiwa baru melewatkan proses ini.

Sumber daya manusia adalah problem klasik dari banyak organisasi kemahasiswaan di Universitas. Bagi angkatan muda yang masih berpikir ideal, pasti kaget dengan kenyataan bahwa organisasi kemahasiswaan yang diikutinya tidak se “wah” yang dia bayangkan. Apalagi, kalau organisasi tersebut memang masih baru dan masih membangun sistem. Tapi, di sini saya akan memberikan beberapa pengalaman saya yang mungkin bisa dipraktekkan di organisasi yang sedang teman-teman geluti. Pengalaman yang sangat minim ini semoga berguna untuk memberdayakan manusia yang ada di organisasi teman-teman.

Mengapa saya harus merekrut dan memberdayakan banyak SDM?

Saya yakin, organisasi atau komunitas apapun yang teman-teman ikuti pasti memiliki sebuah tujuan. Entah tujuan tersebut benar atau salah, saya optimis bahwa tujuan organisasi tersebut baik. Ketika teman-teman merasakan manfaat dari organisasi yang diikuti teman-teman, coba pikirkan kembali, betapa meruginya orang-orang yang tidak mendapatkan manfaat itu. Pernah nggak sih teman-teman berpikir bahwa, “Wah, saya dapet manfaat banyak dari organisasi X, seharusnya orang lain juga merasakan manfaat ini. Sayang banget kalo mereka nggak dapet pengalaman gini gini dan gini.”

Singkatnya adalah kita perlu merekrut dan memberdayakan banyak orang agar kita bisa saling berbagi manfaat. Selain itu, organisasi yang berkembang dan produktif tentunya membutuhkan banyak orang untuk menjalankan roda organisasi. Tentu saja ini bukanlah alasan utama. Karena, sebenarnya bagi saya, yang riil dari suatu organisasi adalah manusia-manusianya. Organisasi tersebut dikatakan gagal apabila tidak mampu mengembangkan diri manusia-manusianya dalam upaya mencapai tujuan bersama.

Rekrut!

Biasanya SDM direkrut melalui dua jalur, closed recruitment atau open recruitment. Nah, yang perlu dilakukan dalam proses perekrutan tersebut adalah membuat calon anggota tertarik. Banyak kejadian orang-orang memasuki
organisasi yang sebenarnya tidak memiliki daya tarik buat mereka sehingga mereka masuk organisasi tersebut untuk keluar, bukan untuk mencoba bertahan.

Suatu organisasi akan menarik ketika ia memiliki value. Value inilah yang harus ditentukan, dan dikomunikasikan kepada calon anggota. Manfaat dan fasilitas dari organisasi yang diperoleh pun termasuk sebagai value yang bisa dijual. Hal ini memiliki peran penting dalam membangkitkan rasa penasaran dari calon anggota suatu organisasi. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa penasaran dan rasa ingin tahu adalah awal dari semua petualangan. Oh iya, sampai pada batas tertentu eksklusivitas suatu organisasi juga bisa menjadi value menarik yang bisa menjadi pembeda suatu organisasi dengan organisasi lain.

Berikan First Impression yang Bagus

Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. Kesan pertama adalah awal dari pembentukan mindset. Ketika menyambut anggota baru, tunjukkan bahwa teman-teman telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut mereka. Jangan sampai ketika anggota baru masuk, mereka mendapati diri mereka tidak dihargai. Setiap manusia ingin diapresiasi dan salah satu cara mengapresiasi anggota yang baru masuk ke dalam suatu organisasi adalah dengan menyambut mereka dengan baik.

Persiapan yang teman-teman lakukan tidak harus mewah, yang pasti, dengan cara apapun, tunjukkan kepada mereka bahwa teman-teman serius dalam menyambut mereka. Tepat waktu di kumpul perdana adalah sebuah keharusan! Selain itu, agenda pertemuan juga harus jelas, jangan sampai kumpul jadi garing dan geje. Setelah itu selain memberikan impresi, teman-teman juga harus dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai organisasi tersebut. Dalam porsi yang pas, teman-teman juga perlu memberitahu ketidakidealan yang ada di organisasi tersebut, sehingga mereka tidak berekspektasi lebih, namun tidak juga berekspektasi terlalu rendah (hal ini dapat menimbulkan kekecewaan).

Buat Mereka Berperan

Memberikan tanggung jawab adalah awal dari pemberdayaan anggota. Membuat mereka berperan dalam organisasi adalah hal yang sangat penting bagi aktualisasi diri anggota. Dengan demikian, mereka dapat merasa keberadaannya dalam suatu organisasi berarti. Jangan sampai mereka berpikir, “saya tidak diperlukan di organisasi ini”. Nah, tentu saja seperti biasa, tanggung jawab yang diberikan harus jelas scopenya.

Setelah memberikan tanggung jawab tersebut, tentunya teman-teman harus dapat memberikan jaminan bahwa mereka bisa melaksanakan tanggung jawab tersebut. Beberapa anggota baru di organisasi biasanya masih belum percaya diri untuk memegang amanah tertentu. Oleh karena itu, teman-teman harus dapat menunjukkan bahwa si anggota baru tersebut akan dapat melaksanakan amanah tersebut. Berikan jaminan bahwa teman-teman sebagai orang yang memiliki tanggung jawab lebih besar siap membantu mereka jika ada kesulitan. Setelah memberikan jaminan, hal yang harus teman-teman lakukan adalah membuktikan bahwa jaminan itu ada. Sering di suatu organisasi, pemimpin memberikan jaminan di awal namun di tengah-tengah proses jaminan tersebut hanya menjadi omong kosong belaka.

Dan setelah mereka berperan, tentunya perlu mendapatkan apresiasi. Gagal atau suksesnya mereka dalam menjalankan amanah harus mendapatkan apresiasi yang pas.

Kenali Personal dan Bangun Kenyamanan

Dalam organisasi kemahasiswaan yang berazas kekeluargaan, ikatan personal antar anggota merupakan hal terpenting yang akan terus bermanfaat bahkan hingga lulus nanti. Oleh karena itu, kedekatan antar personal perlu dibangun, sebab organisasi kemahasiswaan bukan berazaskan profesionalitas semata. Sering terjadi di organisasi kemahasiswaan, seorang anggota bertahan bukan karena tujuan organisasi dan visi yang sama, tetapi karena sudah nyaman dengan orang-orangnya.

Setiap orang memiliki kepribadiannya masing-masing dan caranya masing-masing dalam berkontribusi di organisasi. Hal inilah yang perlu digali, karena setiap orang adalah unik. Kita tidak bisa memperlakukan semua orang dengan cara yang sama, tetapi kita juga mungkin tidak bisa mengakomodasi semua keinginan personal. Hal inilah yang perlu diramu dengan baik untuk dapat menjalin suatu ikatan personal dalam organisasi dalam rangka membangun kenyamanan dalam bekerja sama.

Ketika Konflik Terjadi

Dalam dinamisasi organisasi, pasti terdapat konflik. Jangan alergi dengan konflik. Konflik adalah hal yang wajar, namun harus disikapi dengan bijak. Konflik ini bisa saja terjadi dalam diri satu anggota yang dapat mengganggu keberjalanan organisasi. Selain itu, dapat pula terjadi dalam diri beberapa anggota, atau konflik dalam tim. Nah, kuncinya adalah menyelidiki penyebab konflik ini dan selesaikan dengan cara yang baik. Ada kalanya memang teman-teman tidak dapat memaksakan kehendak dengan terus mempertahankan orang yang mungkin sudah tidak nyaman atau mengganggu kenyamanan di organisasi. Hal ini harus diputuskan dengan baik-baik.


* Semangat-Mengkader*

Telaah Kurikulum Kimia Sekolah KD 1.2 kelas XII Semester II

Standar Kompetensi : Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit
Kompetensi Dasar     : 1.2 Membandingkan sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan

Materi Pokok             :
1.      Sifat koligatif larutan elektrolit
2.      Sifat koligatif larutan non elektrolit

Produk Pengetahuan:
1.      Kenaikan titik didih larutan elektrolit
2.      Kenaikan titik didih larutan non elektrolit
3.      Penurunan titik beku larutan elektrolit
4.      Penurunan titik beku larutan non elektrolit
5.      Tekanan osmosis larutan elektrolit
6.      Tekanan osmosis larutan non elektrolit
7.      Penurunan tekanan uap larutan elektrolit
8.      Penurunanan tekanan uap larutan non elektrolit
9.      factor van’t Hoff (i)
10.  Rumusan factor van’t Hoff (i)
11.  Rumusan sifat koligatif larutan elektrolit

Indikator Produk      :
1.      1.        Menjelaskan kenaikan titik didih pada larutan elektrolit
2.      Menentukan harga kenaikan titik didih pada larutan elektrolit
3.      Menentukan harga kenaikan titik didih larutan non elektrolit
4.      Membandingkan kenaikan titik didih yang terdapat larutan elektrolit dan non elektrolit
5.      Menjelaskan penurunan titik beku pada larutan elektrolit
6.      Menentukan harga penurunan titik beku pada larutan elektrolit
7.      Menentukan harga penurunan titik beku larutan non elektrolit
8.      Membandingkan penurunan titik beku yang terdapat larutan elektrolit dan non elektrolit
9.      Menjelaskan tekanan osmosis pada larutan elektrolit
10.  Menentukan tekanan osmosis  pada larutan elektrolit
11.  Menjelaskan tekanan osmosis pada larutan non elektrolit
12.  Menentukan harga tekanan osmosis larutan non elektrolit
13.  Membandingkan tekanan osmosis yang terdapat larutan elektrolit dan non elektrolit
14.  Menjelaskan Tekanan Uap Larutan elektrolit
15.  Menentukan Tekanan uap larutan elektrolit
16.  Menjelaskan tekanan uap larutan non elektrolit
17.  Menentukan tekanan uap larutan non elektrolit
18.  Membandingkan harga tekanan uap larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit
19.  Menjelaskan factor van’t Hoff (i) terhadap sifat kologatif larutan elektrolit
20.  Merumuskan factor van’t Hoff (i)
21.  Merumuskan sifat koligatif larutan elektrolit terhdap factor van’t Hoff (i).
 
Indikator Proses  :
1.      Melakukan Percobaan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan
2.      Mengamati titik didih pelarut murni ( berupa air)
3.      Mengidentifikasi proses mendidih yang terjadi ketika dilakukan penambahan zat terlarut ( sukrosa ) pada pelarut murni
4.      Mengidentifikasi titik didih larutan  gula
5.      Menentukan titik didih larutan gula
6.      Menyimpulkan pengaruh penambahan gula terhadap kenaikan titik didih larutan sukrosa
7.      Mengidentifikasi proses mendidih yang terjadi ketika dilakukan  penambahan zat terlarut garam NaCl  pada pelarut murni
8.      Mengidentifikasi titik didih larutan garam NaCl
9.      Menentukan titik didih larutan garam NaCl
10.  Menyimpulkan pengaruh penambahan garam NaCl terhadap kenaikan titik didih larutan garam
11.  Membandingkan titik didih larutan gula , larutan asam asetat, dan larutan garam NaCl
12.  Mengukur titik beku pelarut murni (berupa air)
13.  Mengidentifikasi titik beku pelarut murni ( berupa air)
14.  Mengidentifikasi proses penurunan titik beku ketika dilakukan penambahan zat terlarut ( sukrosa ) pada pelarut murni
15.  Mengidentifikasi titik beku larutan  gula
16.  Menyimpulkan pengaruh penambahan gula terhadap penurunan titik beku larutan
17.  Mengidentifikasi penambahan zat terlarut garam (NaCl) pada pelarut murni
18.  Mengidentifikasi titik beku larutan  NaCl
19.  Menentukan titik beku larutan NaCl
20.  Menyimpulkan pengaruh penambahan NaCl terhadap penurunan titik beku larutan
21.  Mengidentifikasi tabel harga tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit
22.  Menghubungkan jumlah partikel larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap tekanan osmotic larutan
23.  Menyimpulkan tekanan osmotic larutan elektrolit dan non elektrolit
24.  Mengidentifikaasi tabel harga penurunan tekanan uap larutan elektrolit dan non elektrolit
25.  Mengidentifikasi tekanan uap larutan non elektrolit dengan fraksi mol zat terlarut yang berbeda
26.  Menyimpulkan pengaruhn perbedaan fraksi mol zat terlarut terhadap tekanan uap larutan non elektrolit.
27.  Mengidentifikasi tekanan uap larutan elektrolit dengan fraksi mol zat terlarut yang berbeda
28.  Menyimpulkan pengaruh perbedaan fraksi mol zat terlarut terhadap tekanan uap larutan elektrolit.
29.  Mengidentifikasi tekanan uap larutan non elektrolit dengan elektrolit pada  fraksi mol zat terlarut yang sama
30.  Mengidentifikasi jumlah partikel pada larutan non elektrolit dan non elektrolit pada jumlah fraksi mol yang sama
31.  Menghubungkan jumlah partikel pada larutan non elektrolit dan non elektrolit pada jumlah fraksi mol yang sama terhadap tekanan uap larutan
32.  Menyimpulkan tekanan uap larutan elektrolit dan non elektrolit
33.  Mengidentifikasi perbandingan harga sifat koligatif larutan non elektrolit dan larutan elektrolit
34.  Menghubungkan jumlah partikel zat terlarut non elektrolit dan elektrolit terhadap factor van’t Hoff (i)
35.  Merumuskan rumusan factor van’t Hoff (i)
36.  Menghubungkan rumusan factor van’t Hoff (i) terhadap sifat koligatif larutan elektrolit
37.  Merumuskan sifat koligatif larutan elektrolit